Eddy Wirajaya, Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi di Jakarta, beberapa waktu lalu mengatakan Esemka bukan mobil nasional,
sebab Esemka merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang pembuatan atau produksi mobil. "Kami bukan mobil nasional, tapi kami
murni Indonesia. Kami produksi mobil di Indonesia dengan menggunakan tenaga dari Indonesia," ucap Eddy Wirajaya. Ia juga mengatakan
Esemka beroperasi tanpa adanya fasilitas khusus dari pemerintah atau sama dengan pabrik mobil lain. Manajer Produksi PT Solo Manufaktur
Kreasi Dias Iskandar Saputra mengatakan, pabrik Esemka mampu menghasilkan 40 mobil per hari. Produksi saat ini pun dilakukan pada dua
model prototipe, yakni jenis pikap 1.200 cc dan 1.300 cc, dengan kandungan komponen lokal yang diklaim mencapai 60 persen. "Di pabrik ini
kami ada diesel line, gasoline line, monocoque line, lalu nanti yang akan datang itu ada welding dan body painting. Untuk diesel
difungsikan merakit mesin diesel 1.8 L, 2.5L, dan 2.7L, untuk yang bensin itu untuk kapasitas 1.2 (liter) dan 1.3 (liter)," ucap Dias.